1
Featured

SMS PENGADUAN

Joomla Random Flash Module by DART Creations

CALL CENTER

Joomla Random Flash Module by DART Creations

Facebook Fans

News Flash

P3 SPS 2009

 

Read more...

Login Form

Twitter

Hos Arie Sibarani, SH, MH

Koordinator Bidang Hukum dan Perizinan

 

Sebagai anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kepulauan Riau periode 2011-2014, Hos Arie Sibarani akan berusaha mewujudkan visi dan misinya untuk menjadikan lembaga penyiaran yang ada di Kepri profesional dan berkualitas berdasarkan kepada aturan hukum yang berlaku.

 

Pria yang lahir dan besar di Jakarta ini mengaku prihatin dengan kondisi penyiaran di Kepri yang terkesan telah ‘dijajah’ oleh lembaga-lembaga penyiaran asing dari negara-negara tetangga yang bersiaran hingga mampu menembus ruang dan waktu kedaulatan NKRI.

 

Anak bungsu dari pasangan S Sibarani (alm) dan Rosmini br Hutagaol ini punya komitmen kuat untuk memperjuangkan kedaulatan dan integritas bangsa melalui lembaga negara yang saat ini digeluti mantan aktifis Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Sekertaris PD Pemuda Muhammadiyah di Kabupaten Lampung Selatan.

 

Sikap kerasnya tersebut tidak terlepas dari latar belakang pendidikan dan pengalaman organisasi yang pernah digelutinya. Sejak lulus dari sebuah SMA negeri di Jakarta, Koordinator Bidang Hukum dan Perizinan KPID Kepri periode 2011-2014 ini langsung merantau ke Provinsi Lampung untuk melanjutkan pendidikan S1 nya di Universitas Lampung (Unila) diterima melalui Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) pada tahun 2000

 

Setelah meraih gelar Sarjana Hukum (SH) pada tahun 2005, Arie, demikian dia disapa kembali ke Jakarta dan memutuskan untuk bekerja sebagai kuli disket pada sebuah media cetak dan eletronik maupun portal. Kepiawaiannya dalam mengolah dan menyusun kata mengantarkan mantan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Unila ini meraih Juara I (Satu) Lomba Karya Tulis Kategori Wartawan yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK) RI pada Tahun 2006.

 

Selain itu, suami dari Marnia Rani, SH yang saat ini juga sedang menyelesaikan tesis pada program Pasca Sarjana Magister Hukum Unila ini pernah mendapatkan beasiswa dari The Asia Foundation dan Yayasan Wakaf Paramadina saat berkarir sebagai wartawan.

 

Walaupun profesi wartawan sudah membesarkan dan mengharumkan nama ayah dari Athallah De Meyer (4 thn) dan Rayya Al Afghani (3 thn) ini namun dia kemudian memutuskan berhenti dari profesi tersebut. Dia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang akademisi dan menjadi dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah (STIHM) di Kalianda, Lampung Selatan.

 

Berkat kegigihannya memperjuangkan prinsip good governancedan pesan-pesan demokrasi selama mengajar mengantarkan mantan Area Manager Outsourcing PT PLN Wilayah Lampung ini sebagai penerima beasiswa Pascasarjana dari Pemkab Lampung Selatan untuk melanjutkan studi di universitas tempat dia kuliah S1.

 

Tahun 2008, Arie mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat dan Ujian Advokat kemudian berkecimpung di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Dharmapala bersama Alfian Husien, mantan Direktur Subversif di Kejaksaan Agung RI.

 

Setahun berkecimpung sebagai advokat, Arie memutuskan hijrah ke Batam dan kemudian coba-coba peruntungan mengikuti seleksi calon anggota KPID Kepri dan kemudian terpilih sebagai salah satu komisioner KPID Kepri periode 2011-2014.(azw)