1
Featured

SMS PENGADUAN

Joomla Random Flash Module by DART Creations

CALL CENTER

Joomla Random Flash Module by DART Creations

Facebook Fans

News Flash

P3 SPS 2009

 

Read more...

Login Form

Twitter

Benahi KPID Kepri Lebih Baik

H Jamhur Poti, SE, M.Si punya keinginan untuk menjadikan KPID Kepri menjadi KPID terbaik dan lebih bermutu dalam periode ini. Karena misi ini, akhirnya dosen tetap pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang ini ditunjuk secara aklamasi sebagai Ketua KPID Kepri periode 2011-2014.

Pertimbangannya, karena ayah dua anak yang menyelesaikan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Dr Soetomo Surabaya pada tahun 2005 ini karena pengalamannya sebagai mantan Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Kepri periode 2008-2011.

Ditambah latar belakang profesinya yang lebih dari 17 tahun dihabiskan dalam dunia penyiaran dengan berbagai  jenjang karir didunia penyiaran di Kepri. Aktifis beberapa organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan, seperti PMII, BKPRMI, KNPI, Lakpesdam PWNU, LAM Kota Batam ini juga pernah tercatat sebagai founding father Radio Batam FM di era tahun 90-an. Saat Batam baru menggeliat menuju sebuah kota industri dan perdagangan di Provinsi Kepri.

Sebagai komisioner incumbent yang terpilih untuk kedua kalinya, pria kelahiran 10 Januari 1964 di Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau ini memiliki visi untuk mewujudkan demokratisasi penyiaran Indonesia yang sehat, memperkokoh jati diri bangsa yang berdaulat dengan mempertahankan local wisdom di era globalisasi dan digitalisasi penyiaran.

Untuk mewujudkan visi tersebut, kandidat Doctor of Philosopy (Ph.D) Ilmu Komunikasi pada Universiti Utara Malaysia, Kedah Darul Aman, Malaysia ini dengan kajian Media Massa dan Masyarakat Madani ini adalah dengan mendorong lembaga penyiaran yang profesional, proporsional dan penegakan hukum (law enforcement) diwilayah yang berbatasan langsung dengan 2 negara tetangga Singapura dan Malaysia.

Pria yang pernah mengikuti workshop broadcast yang diadakan oleh Voice of America (VOA) dan Brithish Broadcasting Corporation (BBC) World Service mengaku prihatin dengan maraknya siaran luar negeri yang bebas masuk (free to air) ke wilayah Provinsi Kepri.

Hal ini kata pria yang juga aktif mengikuti berbagai  pelatihan dan workshop broadcast yang diadakan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) dan Assosiasi Radio Siaran Lokal Indonesia (ARSLI) tanpa disadari mampu mengikis rasa nasionalisme rakyat yang tinggal didaerah-daerah perbatasan.

Hal itu kata pria yang mudah tersenyum ini dapat dilihat pada gaya hidup sebagian generasi muda di Provinsi Kepri yang mulai mencontoh gaya berbusana (fashion) luar negeri. Sehingga tambahnya dapat melunturkan kearifan lokal dalam mempergunakan busana tempatan seperti baju kurung atau kebaya.

 

“Insya Allah, pada periode kedua ini saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menjadikan KPID Kepri mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air, meningkatkan rasa nasionalisme dan kebangsaan terhadap NKRI,” janji Jamhur mengakhiri. (azw)