Kamis, 11 Februari 2010
Televisi Nasional Sulit Dirikan Stasiun Jaringan
Mahalnya investasi dan sulitnya menyesuaikan visi dengan pihak lain menjadikan stasiun televisi nasional belum bisa memiliki stasiun jaringan di Yogyakarta. Sepuluh televisi nasional di Yogyakarta sekarang masih relai murni.
Rahmat Arifin, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Yogyakarta, mengatakan, dari laporan yang masuk ke tempatnya, rata-rata stasiun televisi perlu investasi Rp 1-Rp 2 miliar untuk membuka stasiun baru di daerah.
UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran menyebutkan, televisi nasional harus membentuk sistem stasiun jaringan. Garis besarnya, membentuk PT baru dengan kepemilikan saham yang dipecah. Tujuannya agar televisi nasional banyak mengangkat potensi lokal, minimal 10 persen.
Hal itu dikatakannya di sela-sela evaluasi dengar pendapat dengan MetroTV, di Plaza Informasi, Rabu (10/2). Red/ST/Kompas